![]() |
| Foto: Penanaman bersama padi gogo di Markas Kodim 0208/Asahan bersama forkopimda. |
Kerangsatu.com, Asahan - Kodim 0208/Asahan berupaya mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Asahan dan mulai menggarap penanaman padi gogo di lahan seluas 3,9 hektare, Rabu (26/11/2025), sebagai bagian dari gerakan percepatan produksi pangan daerah.
Lahan yang digunakan merupakan area eks perkebunan kelapa sawit milik PT Bakrie Sumatra Plantations (BSP) yang telah dialihkan untuk kepentingan masyarakat. Pemanfaatan ruang nonproduktif ini dinilai menjadi langkah konkret menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional.
Dandim 0208/Asahan, Letkol Inf Edy Susanto, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar proyek seremonial, melainkan strategi jangka panjang untuk memperluas sumber pangan alternatif. Padi gogo dipilih karena lebih adaptif terhadap lahan kering dan tidak memerlukan sistem irigasi besar.
“Banyak lahan yang selama ini dibiarkan kosong. Melalui penanaman padi gogo, kita ingin mengoptimalkan potensi yang ada sekaligus memperkuat cadangan pangan daerah. Ke depan, kami mendorong seluruh Koramil di bawah Kodim 0208/Asahan melakukan hal serupa,” ujarnya.
PT BSP menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. General Manager Regional Kisaran, Ahmad Nelson Samosir, menyebut kolaborasi ini menunjukkan bahwa persoalan pangan harus ditangani bersama oleh pemerintah, masyarakat, TNI, dan sektor usaha.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal beras tersedia, tetapi juga tentang kemandirian bangsa. Pemanfaatan lahan eks sawit untuk padi gogo adalah langkah inovatif menghadapi perubahan iklim dan ketidakpastian global,” kata Nelson.
Pemerintah Kabupaten Asahan turut menyambut optimistis program tersebut. Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin, menilai kerja sama lintas sektor ini dapat mendorong peningkatan produksi beras daerah. Saat ini Asahan memiliki sekitar 8.400 hektare sawah dan pada 2024 mampu menghasilkan 99 ribu ton beras. Tahun depan, produksi ditargetkan naik menjadi 125 ribu ton.
“Langkah seperti ini harus diperbanyak agar ketahanan pangan tetap stabil dan ekonomi masyarakat ikut bergerak,” tutur Bupati.
Program padi gogo ini diharapkan menjadi model penerapan pertanian inovatif berbasis sinergi. Jika berhasil, panennya nanti dapat menjadi bukti bahwa pemanfaatan lahan tidur mampu memberi dampak ekonomi, sosial, dan strategis bagi masyarakat Asahan.
Penulis : Indra Sikoembang.
Editor : Ramadhan.
