![]() |
| Foto: Affandi Affan, alumni, STIHMA. (Istimewa) |
Kerangsatu.com, Asahan – Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Asahan (STIHMA), Affandi Affan, memandang pelaksanaan Reuni Akbar dan Musyawarah Nasional (Munas) Alumni STIEMA–STIHMA sebagai momentum penting yang menandai babak baru perjalanan perguruan tinggi Muhammadiyah di Asahan, pasca resmi bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Asahan (UMAS).
Menurut Affandi, agenda reuni dan Munas ini bukan sekadar ajang temu kangen, melainkan forum strategis untuk menyatukan langkah alumni lintas angkatan dan lintas profesi dalam menghadapi tantangan serta peluang di era universitas. Ia menilai, momen ini menjadi titik awal konsolidasi alumni agar lebih terorganisasi dan berkontribusi nyata bagi kemajuan UMAS.
“Ini adalah fase transisi yang sangat bersejarah. Setelah peningkatan status menjadi universitas, sudah saatnya alumni mengambil peran lebih aktif, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai mitra pembangunan kampus,” ungkap Affandi, alumni STIH Muhammadiyah Asahan angkatan 2012.
Affandi juga menilai, Reuni Akbar dan Munas Alumni tersebut berpotensi menjadi fondasi pembentukan Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Asahan (UMAS) yang solid, profesional, dan berorientasi pada kontribusi berkelanjutan. Dengan wadah alumni yang terstruktur, sinergi antara kampus dan lulusan diyakini akan semakin kuat.
Ia menegaskan bahwa perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas membawa konsekuensi besar, baik dari sisi tata kelola, kualitas akademik, hingga penguatan jejaring nasional. Dalam konteks ini, alumni memiliki posisi strategis untuk mendukung reputasi institusi, peningkatan mutu lulusan, serta perluasan jejaring kerja sama.
“Universitas membutuhkan ekosistem yang kuat. Alumni adalah bagian penting dari ekosistem itu, baik dalam penguatan nama baik kampus, dukungan profesional, maupun kontribusi sosial bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai sosok yang berkiprah di tingkat nasional, Affandi Affan dikenal sebagai Managing Partner Serambi Law Firm yang berbasis di Jakarta. Ia tercatat pernah menangani sejumlah perkara besar dan menjadi kuasa hukum tokoh nasional, di antaranya Bambang Trihatmodjo, Nathalie Holscher, serta tergabung dalam tim hukum Thareq Kemal Habibie. Selain itu, Affandi juga dipercaya sebagai Staf Ahli Hukum Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 dan aktif dalam berbagai kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah, termasuk di Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Dengan latar belakang tersebut, Affandi berharap Reuni Akbar dan Munas Alumni STIEMA–STIHMA mampu menghasilkan kesepahaman kolektif untuk membangun Ikatan Alumni UMAS yang berdaya guna dan berkelanjutan.
“Jika alumni bersatu dan bergerak bersama, UMAS punya peluang besar tumbuh menjadi universitas yang diperhitungkan, tidak hanya di Sumatera Utara, tetapi juga secara nasional,” tutupnya.
Kegiatan Reuni Akbar dan Munas Alumni ini diharapkan menjadi langkah awal penguatan peran alumni dalam mendukung Universitas Muhammadiyah Asahan sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pengabdian masyarakat yang unggul dan berkemajuan.
Penulis : Dhan.
Editor : Ramadhan.
