Disambut Antusias Warga, Mobil Hias 14 Etnis Jadi Tanda Dimulainya PSBD Asahan

Foto: Mobil Hias 14 Etnis Jadi Tanda Dimulainya PSBD Asahan.

Kerangsatu.com, Asahan – Gemuruh tepuk tangan dan sorak kegembiraan warga menggema di halaman Kantor Bupati Asahan pada Sabtu pagi (4/10/2025). Pagi itu, udara seolah dipenuhi semangat kebersamaan saat 14 etnis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Adat (Forkala) menampilkan parade mobil hias penuh warna untuk membuka secara resmi Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-VI Kabupaten Asahan.

Parade budaya tersebut dilepas langsung oleh Wakil Bupati Asahan, Rianto, sekitar pukul 10.00 WIB. Dengan mengenakan pakaian adat Melayu berwarna kuning keemasan, Rianto mengibarkan bendera start, menandai dimulainya pawai budaya yang telah dinanti warga.

“Kegiatan ini bukan hanya hiburan semata, melainkan sarana memperkuat persatuan di tengah keberagaman. Asahan dikenal karena kekayaan budayanya, dan PSBD menjadi wujud nyata dari semangat itu,” ujar Rianto saat memberi sambutan pembukaan.

Barisan mobil hias melaju perlahan di jalan utama Kisaran, menampilkan desain unik dan simbol adat dari berbagai suku, seperti Melayu, Batak, Jawa, Nias, Minang, Banjar, Mandailing, dan Tionghoa. Tiap kendaraan dihiasi ornamen khas daerah, lengkap dengan para penari dan penabuh musik tradisional yang ikut menari di atasnya.

Mobil hias dari etnis Melayu tampil elegan dengan atap berbentuk rumah panggung dan taburan kain songket, sementara dari etnis Batak tampak gagah dengan ornamen gorga merah-hitam serta replika ulos raksasa. Dari kejauhan, sorak kagum warga terdengar setiap kali mobil hias melintas sambil menampilkan tarian tradisional.

Bagi masyarakat, parade ini menjadi ajang nostalgia dan kebanggaan akan kekayaan budaya Asahan. Tak sedikit warga yang datang bersama keluarga untuk mengabadikan momen ini lewat kamera ponsel mereka.

Usai parade pembukaan, rangkaian PSBD ke-VI resmi dimulai dan akan berlangsung selama dua minggu penuh, mulai 4 hingga 19 Oktober 2025. Setiap etnis dijadwalkan menampilkan pertunjukan seni masing-masing, mulai dari tari tradisional, musik daerah, ritual adat, hingga kuliner khas di panggung utama kawasan Kantor Bupati Asahan.

Ajang dua tahunan yang digelar Pemerintah Kabupaten Asahan ini menjadi wadah untuk menampilkan keragaman budaya sekaligus mempererat tali persaudaraan antarwarga dari berbagai latar belakang.

Rianto menambahkan, pihaknya berharap PSBD tidak hanya menjadi tontonan tahunan, tetapi juga media edukasi bagi generasi muda agar tetap mencintai warisan budayanya.

“Anak muda Asahan harus mengenal akar budayanya sendiri. PSBD ini adalah ruang belajar yang hidup—tempat kita merawat nilai-nilai adat yang telah diwariskan sejak lama,” ucapnya.

Acara pembukaan juga dihadiri Sekretaris Daerah Asahan, Zainal Arifin Sinaga, Ketua Forkala, para pimpinan etnis, serta ratusan tokoh masyarakat. Suasana hangat tampak dari interaksi antarperwakilan etnis yang saling berfoto dan mengenakan pakaian adat masing-masing.

Forkala Asahan, sebagai wadah pemersatu seluruh lembaga adat di daerah itu, menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keharmonisan antar-suku.

Pagelaran Seni Budaya Daerah ke-VI ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga simbol persatuan dan refleksi harmoni di tanah Rambate Rata Raya. Melalui parade mobil hias yang megah dan semangat warga yang menyala, Asahan sekali lagi menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah perbedaan—melainkan kekuatan yang menyatukan.

Dengan antusiasme masyarakat yang luar biasa, PSBD ke-VI Asahan dipastikan menjadi magnet budaya terbesar tahun ini di Sumatera Utara, serta momentum penting untuk memperkuat jati diri daerah yang kaya akan nilai tradisi dan toleransi.

Penulis : Dhan.
Editor : Indra Sikumbang.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال