![]() |
| Foto: Bupati Taufik mendapat penganugerahan pendekar Tapak Suci. |
Asahan, Kerangsatu.com – Peringatan Milad Muhammadiyah Ke-113 di Kabupaten Asahan tahun ini menghadirkan momen yang tak hanya simbolis, tetapi juga sarat makna. Tapak Suci Putra Muhammadiyah resmi mengukuhkan Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si., sebagai Pendekar Madya Kehormatan, sebuah gelar yang diberikan kepada figur yang dinilai memiliki keberanian moral, integritas, dan komitmen dalam memperkuat karakter masyarakat.
Prosesi pengukuhan berlangsung di Rumah Dinas Bupati Asahan dan dihadiri jajaran Pimpinan Wilayah VIII Dewan Pendekar Tapak Suci Sumatera Utara, pengurus PD Muhammadiyah Asahan, pejabat daerah, serta tokoh masyarakat. Penganugerahan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian penyambutan Muktamar Muhammadiyah Ke-49 yang akan digelar di Sumatera Utara.
Drs. H. M. Afnan Hadikusumo, Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah, menjelaskan bahwa gelar kehormatan ini diberikan kepada sosok yang dinilai sejalan dengan nilai-nilai utama Tapak Suci. Ia menegaskan bahwa perguruan bela diri tersebut berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, serta menjunjung nilai keberanian, akhlak mulia, dan komitmen terhadap kemanusiaan. Menariknya, Tapak Suci juga dikenal sebagai perguruan inklusif yang menerima semua kalangan tanpa memandang latar belakang agama.
Bupati Taufik dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kehormatan yang dianugerahkan kepadanya. Ia menyatakan bahwa gelar Pendekar Madya Kehormatan bukan sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk terus menjaga nilai kejujuran, keberanian, dan pembelaan terhadap kebenaran dalam pengabdian kepada masyarakat Asahan. Ia juga memuji konsistensi Muhammadiyah dan Tapak Suci dalam membina generasi muda agar memiliki karakter kuat, disiplin, dan berakhlak.
Di sisi lain, Tapak Suci dan Muhammadiyah Asahan menegaskan kesiapan untuk memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Asahan. Kolaborasi tersebut mencakup pembinaan generasi muda, penguatan nilai keumatan, serta peningkatan kegiatan sosial yang memberi dampak langsung bagi masyarakat. Sinergi ini selaras dengan visi pembangunan daerah, yakni Asahan Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan.
Penganugerahan gelar pendeka kehormatan ini menjadi penegasan bahwa hubungan antara pemerintah daerah dan organisasi keumatan berjalan harmonis dan produktif. Kehadiran Muhammadiyah dan Tapak Suci di tengah masyarakat diharapkan mampu menjadi pilar dalam memperkuat moralitas, disiplin, dan karakter generasi masa depan Kabupaten Asahan.
Penulis : S Marpaung.
Editor : Ramadhan.
