Pemuda Muhammadiyah Sambut Positif Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

 


Jakarta - Kabar73.com || Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, H. M. Soeharto, oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Salah satu dukungan datang dari Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, yang menilai keputusan tersebut sebagai langkah tepat untuk menghormati jasa besar Soeharto dalam membangun fondasi kemajuan bangsa Indonesia.

Upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional itu digelar secara khidmat di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Acara tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025, dan menetapkan sepuluh tokoh bangsa sebagai Pahlawan Nasional.

Dari sepuluh nama yang diumumkan, dua di antaranya merupakan mantan presiden, yakni Soeharto dan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Selain itu, terdapat pula sejumlah tokoh penting lain seperti Marsinah, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, dan Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, yang dikenal atas perjuangan mereka di bidang sosial, hukum, dan pendidikan.

Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan, menyampaikan bahwa penganugerahan gelar kepada Soeharto merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa seorang pemimpin yang telah membawa Indonesia menuju masa stabilitas dan kemajuan.

“Pak Harto adalah tokoh yang berjasa besar bagi bangsa ini. Ia berhasil membangun landasan ekonomi yang kokoh, menghadirkan stabilitas nasional, serta membawa Indonesia mencapai swasembada pangan pada 1984 — prestasi yang diakui oleh dunia melalui FAO,” ungkap Affandi dalam keterangan resminya.

Affandi menambahkan, pembangunan besar-besaran di era Orde Baru meninggalkan jejak nyata hingga kini. Sejumlah fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, jalan raya, waduk, serta sarana ekonomi rakyat merupakan warisan pembangunan yang menopang kehidupan masyarakat modern Indonesia.

“Pemuda Muhammadiyah memandang Soeharto bukan sekadar tokoh politik, tetapi seorang pemimpin visioner yang bekerja dengan dedikasi tinggi demi kemajuan bangsa. Ia menata arah pembangunan nasional dengan penuh konsistensi,” ujar Affandi.

Menurutnya, pemberian gelar ini tidak hanya meneguhkan penghormatan terhadap sosok Soeharto secara individu, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi terhadap sejarah pembangunan Indonesia modern yang terbentuk melalui kepemimpinannya.

“Sudah sepatutnya negara memberi penghargaan kepada setiap putra terbaik yang mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan rakyat. Jika dilihat secara objektif, Soeharto adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah bangsa ini,” tegasnya.

Pemuda Muhammadiyah menilai bahwa penghargaan terhadap Soeharto harus dilihat sebagai upaya memperkuat semangat nasionalisme, bukan membuka luka sejarah. Menurut organisasi ini, setiap masa kepemimpinan memiliki kontribusi tersendiri yang perlu diapresiasi secara bijak dan proporsional.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, termasuk mereka yang telah berjuang melalui pembangunan dan pengabdian,” tutup Affandi.

Penulis : Dhana.
Editor : Ramadhan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال