Foto: Pedagang Enggan Tempati Lapak Relokasi.
Kerangsatu.com, Asahan – Upaya Pemerintah Kecamatan Kisaran Timur menyediakan lokasi relokasi bagi pedagang yang terdampak penertiban di sepanjang Jalan Budi Utomo belum mendapat respons positif. Hingga Selasa (18/11/2025) sore, tidak satu pun pedagang terlihat menempati lapak yang telah disiapkan di area belakang Stadion Mutiara Kisaran.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa lokasi relokasi tersebut sudah dipetakan dengan 136 tapak berukuran sekitar 2 x 3 meter. Setiap titik disertai nomor lapak dan batas yang telah dipasang pihak kecamatan. Padahal, jumlah pedagang yang terdata hanya 104 orang, sehingga seluruhnya dinilai telah difasilitasi dengan ruang yang memadai.
Camat Kisaran Timur, Ahmad Syaiful Pasaribu, menjelaskan bahwa lokasi relokasi merupakan satu-satunya opsi yang dapat diberikan pemkab setelah kawasan Jalan Budi Utomo dipastikan akan masuk dalam proyek pelebaran jalan dalam waktu dekat. Menurutnya, pedagang sudah tidak memungkinkan lagi berjualan di lokasi lama.
“Ini adalah pilihan terbaik yang bisa diberikan. Seluruh pedagang sudah terdata, dan lapaknya sudah kami sediakan dengan ukuran yang sama. Kami berharap pedagang maupun organisasi bisa menerima keputusan ini,” ujarnya.
Meski demikian, sejumlah pedagang menolak untuk pindah. Mereka menilai lokasi relokasi tidak strategis dan sulit dijangkau pembeli. Lina, seorang pedagang yang ditemui di area relokasi, mengaku keberatan dengan kondisi lapak yang dinilai kurang layak untuk usaha.
“Kami disuruh bangun sendiri, tempatnya kecil dan tidak strategis. Tidak akan ada pembeli masuk ke sini,” ungkapnya.
Selain masalah lokasi, para pedagang juga mengkhawatirkan keamanan. Area belakang stadion tersebut disebut-sebut rawan tindak kriminal karena kondisi lingkungan yang gelap saat malam hari dan belum dilengkapi fasilitas penerangan.
Para pedagang berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan relokasi atau menyediakan lokasi alternatif yang dinilai lebih layak dan aman untuk keberlanjutan usaha mereka. (red)